Inna Sidqo Yahdi ilal Birri wa Innal Birro yahdi ilal Jannah

Syukur alhamdulillah melewati blog ini saya panjatkan berjuta rasa khidmat atas segala rahmat dan hidayahnya karena berkat semua yang dikaruniakan oleh-Nya seperti tangan, kaki, kepala, otak dan segala yang memfungsikannya dapat membantu menolong saya dalam pembuatan blog ini. Asyhadualla ilaha illaAllah wa Asyhadu anna Muhammadar Rosulullah...Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang patut disembah tak lain hanyalah Allah SWT dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan terakhir serta hamba Allah yang agung...
Dengan kuasaNya yang begitu besar...membuatku tak sanggup untuk membandingkan rasa syukurku kepadaNya...Ribuan nikmatNya mampu meluluhkan hati orang-orang sehingga orang-orang begitu enaknya melalaikan sebuah tanggung jawab yang begitu penting bagi kita ketika di akhirat kelak...
suatu hal yang lazim terjadi, ketika seseorang sudah merasa bahwa ia telah diberi kenikmatan yang cukup, ketika ia mulai merasa bahwa ia telah diperhatikan oleh Allah, ia seakan akan tak mau kembali mengerti bahwa sesungguhnya nikmat yang selama ini ia peroleh itu berasal dariNya...Jarang sholat karena sudah merasa dengan tidak sholat ia akan baik-baik saja...Jarang berzakat karena apa yang ia zakatkan ia merasa bahwa ia akan ditimpa kemiskinan dengan ia berzakat itu...Sebenarnya kalau kita mau menelaah kembali bahwasanya Allah itu tidak membutuhkan segala perbuatan amal baik kita,...melainkan Allah hanyalah berharap bahwa ia diakui sebagai tuhan semesta alam...Tuhan yang Esa, yang melahirkan dunia ini dengan segala seluk beluknya...
Tetapi apa sikap kita sekarang...sholat pun jarang-jarang, bershodaqoh takut uangnya habis???...apa kita tidak sungkan kepadaNya???...Ia(Allah) yang memberikan segala nikmatNya dengan berbagai bentuk yang seindah-indahnya juga yang sebagus-bagusnya...Tanpa memandang kadar ukuran nikmat yang telah diberikan kepada kita sebagai hambaNya...Karena Allah merasa bertanggung jawab pada kita...Lantas apakah kita masih tidak ingin untuk membalasNya???...Tanamkan kepada diri kita masing-masing sebagai seorang hamba yang bertanggung jawab kepada TuhanNya...Dan tak mengenal seberapa banyak kadar ukuran bentuk yang telah kita balas untukNya...sebab apa yang diberikanNya tak akan bisa membandingi apa yang telah kita berikan padaNya...
minimal sebagai salah satu rasa berterima kasih kita kepadaNya yaitu dengan kita mau melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarangNya...
"Amal Ma'ruf Nahi Munkar"
itulah sepatah kata yang selalu menjadi agenda atau target hidup kita di dunia ini...Pegangan yang menjadi landasan suatu sikap cinta kepada Allah SWT...

Menjalani sebuah tanggung jawab pun harus disertai kejujuran yang pasti
...sebab apa yang kita kerjakan pastilah pula akan dipertanyakan di hari kelak...Ungkapan yang tertulis sebagai judul di atas...Sangatlah perlu diperhatikan oleh kita yang memegang sebuah amanat dariNya...Yang arti dari ungkapan itu adalah sesungguhnya jujur itu menunjukkan pada kebajikan, dan kebajikan itu sendiri menunjukkan jalan ke Surga...
Inilah yang harus dimengerti oleh kita sebagai seorang muslim dan muslimah yang mencintai Allah dengan rasa ikhlas lillahi Ta'ala...

permohonan maaf

...ASTAGHFIRULLAHAL' ADZIM...3X
...MAAFKAN ATAS KESEDERHANAAN BLOGKU INI PAK...

Allah itu materi???...

...Banyak sekali orang mengatakan bahwa selama ia hidup sebagai seorang islam ia belum sama sekali menemukan sebuah ritual penting yang di situ akan dapat menambah dari pada iman dan kepercayaannya akan Allah SWT...sehingga orang-orang menjadi ragu akan apakah Allah yang ia yakini ini adalah tuhan islam yang benar...Allah merupakan materi, tetapi tidak hanya materi saja yang dapat menyangkal siapa Allah,...Allah merupakan dzat di mana dzat ini adalah dzat yang melebihi dari ukuran standart dzat-dzat manusia...Allah merupaka dzat yang menyandang sebuah gelar Al-Kholik, yakni pencipta...Pencipta alam semesta sejagat raya...Pencipta dalam artian yang memimpin dunia ini, tubuh-tubuh ini adalah Ia sang Maha Kholik...melainkan dari pada itu,...pada hari sabtu tanggal 16 bulan 8 tahun 2008 lalu, telah saya dapati sebuah peristiwa yang membuat saya terkejut dan terheran-heran saat itu,...Adalah saya jumpainya seseorang yang hanya meyakini Allah sebatas materi saja...Tetapi tidak meyakini Allah dengan keadaan hati yang benar-benar yakin akan adanya Allah dalam rutinitas hidup kita...Ia tahu dan mengerti benar akan Allah itu ada, yakni karena sebab ia tahu bahwa di setiap lembaran-lembaran buku yang menyangkut kebudayaan islam terdapat keterangan mengenai siapakah tuhan islam...adalah Allah semata yang hinnga saat ini ia ketahui hanya sebatas materi...melalui buku, novel, dan berbagai literatur yang ia katahui Allah itu ada dan tidak ada dalam hatinya...
...Banyak orang telah mencoba meyakinkannya akan cobaan yang saat ini ia dapat...berkeluh kesah telah ia lakukan demi keinginannya untuk mencari tahu akan siapakah tuhan islam sebenarnya...juga berbagai masukan yang mendorong agar ia selalu tetap berkeyakinan penuh akan islam dan tidak melupakan siapa yang telah menurunkannya di dunia ini...Syahadat pun tak akan membuatnya kembali yakin melainkan ia semakin bertambah bingung untuk apa ia bersyahadat karena apa yang ia yakini dulu berbeda dengan yang ia yakini saat ini...
...ikhlas,...sebuah kata masukan yang sempat terlontarkan dari ujung bibir seseorang yang ada pada saat itu...mungkin dulu ketika ia masih meyakini Allah dengan segala bentuk keimanannya, ia kurang ikhlas dan sabar untuk menuggu apa yang diharapkannya...ia mungkin selalu mengharapkan sesuatu yang di situ hingga saat ini ia belum mendapatinya...karena merasa apa yang diinginkannya itu sampai saat ini belum tercapi juga, mungkin inilah yang menjadi salah satu faktor di mana ia telah menghancurkan keyakinannya sendiri akibat rasa hati yang kurang ikhlas menerima apa yang sudah dikodratkan oleh Allah kepadanya...